Once in blue moon and eclipse
Fenomena blue moon adalah sebuah fenomena alam yang terjadi cukup jarang. Untuk itulah maka banyak ahli astronomi menunggu-nunggu kehadiran fenomena luar angkasa ini. Fenomena yang tak kalah menarik adalah mikro blue moon.
Bahkan mikro blue moon terjadi lebih jarang lagi. Pada tahun 1999 adalah peristiwa terakhir fenomena mikro blue moon ini. Dan prediksi para ahli astronomi akan terjadi lagi pada tahun 2026.
Dan kebanyakan orang salah asumsi ketika mendengar fenomena alam ini, yang mengira bahwa bulan akan berwarna biru seperti namanya. Namun pada kenyataan yang fenomena blue moon bukan berarti bulannya berwarna biru. Bahkan sebaliknya bulan akan berwarna kemerah-merahan saat terbit.
Lalu kemudian berangsur-angsur akan kehilangan warna merahnya dan berubah menjadi warna putih dengan corak abu-abu seiring dengan jarak terhadap cakrawala.
Hal ini disebabkan karena kandungan nitrogen tinggi yang ada pada atmosfer bumi. Cahaya yang menembus atmosfer bumi akan berpendar kan oleh molekul udara. Partikel cahaya memiliki kadar warna biru paling banyak.
Sekali lagi perlu dijelaskan bahwa nama blue moon bukan berarti warna bulan biru, melainkan karena terjadi dua kali bulan purnama pada masa 30 hari.
0 comments:
Post a Comment